Kamis, 01 Oktober 2020

Kumpulan puisi aku dan bumi

Tema: Kesedihan

 

1.Rindu

 

Dikala fajar menyingsing

Dikala burung bernyanyi

Desiran daun tertiup angin

Desiran rindu menjadi tangis

 

Burung berterbangan dengan inda

Awan putih menyelimuti langit sungguh mempesona

Seperti rindu yang sangat mendalam

Seperti rindu yang di selimuti tangisan

 

Oh pangeran kapan kau pulang

Oh pangeran rindu ku ini tak kan terbayarkan

Ku tunggu kau di hari senja

Sampai kau kembali berpulang.

 

Dari hati yang merindu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.Bukan Pilihan Yang Tepat

 

Dimataku kamu yang paling tepat

Dimatamu aku yang paling tepat

Dimata kita,kita yang paling tepat

Namun dimata orangtuamu aku bukan yang tepat

 

Tidak ada lagi yang bisa kulakukan kali ini

Hanya meratapi dan menyudahi

Perpisahan ini bukan keinginanku

 

Hapuslah air matamu

Senyumlah di depan diriku

Bahagiamu ada bahagiaku

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.Benci

Di relung senja

Desiran ombak terdengar

Matahari yang terbenam

Seperti hanyut kedalam lautan

 

Gejolak hati yang sama

Namun dengan rasa yang berbeda

Aku yang masih sama

Namun kau yang sudah berubah

 

Dulu aku banggakan dirimu

Dulu aku mengagumi dirimu

Sekarang seperti benci

Sekarang seperti tidak mengenal lagi

 

Tak mau lagi mengenal

Tak mau lagi melihat

Ingin rasanya hanyut bersama matahari

Ingin rasanya menghilang dari dunia

 

Pedih hati ini

Sakit hati ini

Sudahi semua sampai disini

 

 

 

 

 

 

4. Broken Home

 

Di malam yang sepi dan sunyi

Aku duduk termenung dan menepi

Di pojok kamar yang gelap

Aku menangis tanpa teriak

 

Bukan Luka Hati

Bukan putus cinta

Hanya luka di dalam keluarga

Yang tak bisa diperbaiki

 

Dilahirkan menjadi lebih dewasa

Dilahirkan menjadi lebih kuat

Dilahirkan oleh ibu

Dihidupkan tanpa ibu

 

Luka yang amat dalam bukan tentang cinta

Namun luka yang dalam adalah tentang,

ketidak sempurnaan sebuah keluarga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5. Pelampiasan

 

Kukira aku satu-satunya

Ternyata tidak

Aku mengira kita saling cinta

Ternyata tidak

 

Aku hanyalah seorang yang kau jadikan pelampiasan

Aku hanyalah seorang yang kau jadikan mainan

Di saat dia kembali lagi

Dan kau pergi

 

Benci terhadap cinta

Itu yang sedang kurasakan

 

 6. Sudahi

 

Di pagi yang cerah

Terdengar desiran daun

Tercium aroma mawar

Suara burung indah mengalun

 

Hati ini seperti gunung yang kokoh

Dalam menghadapi manusia yang penuh ego

Hatinya seperti baja yang kuat

Dalam menghadapi manusia yang keras

 

Bila memang sudah tak cinta

Tak usah membuat luka

Bila memang sudah tak sayang

Tak usah membuat peluang

 

Sudahilah semua

Jangan saling memaksa

Kita tercipta untuk saling membahagiakan

Bukan saling menyakiti

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7. Bukan Siapa-siapa

 

Kita bukan pasangan

Kita hanya teman

Kita bukan yang spesial

Kita hanya saling membutuhkan

 

Sempat saling menjaga

Sempat saling menyayangi

Tapi belum pernah menjadi kita

Hingga akhirnya kau pergi

 

Belum sempat bersatu

Namun sudah berpisah

Jahatnya sifatmu

Meninggalkanku disaat sudah sayang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8.Pergi

 

Pergilah dan jangan kembali lagi

Hadirmu hanya menbuat sedih

Pergilah dan lupakan kisah kita

Hadirmu hanya membawa luka

 

Pergilah dan lupakan kisah kita

Hadirmu hanya membawa luka

Pergilah jika kamu masih sayang

Hadirmu tidak aku inginkan

kau bukan milikku

Kau adalah miliknya

 

Jangan Sakiti banyak hati lagi

Cukup hati ku yang kau lukai

Jangan permainkan banyak wanita

Cukup aku yang kau mainkan

 

Pergilah dan aku kan melupakan

Biar kisah kita jadi kenangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.Peristirahatanku

 

Bukan lagi tempat yang indah

Bukan lagi ruang yang luas

Hanya sekotak kayu

Bertuliskan namaku

 

Tidak lagi di dunia

Tidak lagi ada Indah

Tidak lagi hidup

Tidak ada lagi kamu

 

Aku sendiri

Di relung sepi

Tanpa kamu

Dan senyumanmu

 

Sempit dan sesak

Sendiri dan teriak

Bukan aku benci

Aku hanya tidak ingin sepi

 

Ini tempat peristirahatanku

Untuk terakhir kalinya

 

 

 

 

 

 

 

10. Perpisahan

Pernah ada rasa yang sama

Namun perlahan kau yang memudar

Pernah sangat saling menjaga

Namun perlahan saling menjerumuskan

 

Bukan permintaanku

Bukan juga karena ketidak pedulianku

Namun sikapmu yang berubah kepadaku

Aku pun lelah dengan perlakuanmu

 

Sakit memang awalnya

Namun aku belajar untuk menerima

Dan mengiklaskan kau pergi

 

Maafkan aku bila salah

Selamat tinggal biar kita kita jadi kenangan

 

 

 11. Ikhlas

 

Pernah ada bahagia dalam pertemuan

Namun ada juga sedih dalam perpisahan

Jangankan untuk menahan nya pergi

Aku saja sudah tak sanggup disini

 

Adakalanya mendengar namanya sedih

Adakalanya meratap chatnya sedih

Namun adakalanya semua berbalik

Seakan-akan tak pernah terjadi

 

Mengikhlaskan itulah kunci bahagia

Mengiklaskan itulah cinta yang sempurna

Mengikhlaskan itulah titik tertinggi sayang

Dan saat ini aku sedang dan telah ikhlas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12. Relung Senja

 

Desiran ombak terombang ambing

Terdengar gemuruh riuh dari samping

Diujarnya sang nestapa

Di hari yang indah senja

 

Bukan biru atau hitam

Bukan merah atau kuning

Hanya oranye

Yang terselimuti awan

 

Di hari yang indah

Direlung senja

Bersama yang terindah

Duduk bersantai canda ria

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13. Berpulang

 

Di sudut ruang hampa

Tanpa pintu tanpa kaca

Desiran daun tertiup angin

Semilir harum bunga tercium

 

Bukan tembok baja

Hanya tanah yang melingkar

Disirami air doa

Disitu akhir kita bersemayam

 

Berangkai doa terucap

Puluhan orang memperhatikan

Desiran tangis tak terbendung

Membuat aku jadi bingung

 

Oh! Ini akhir dariku

Selamat jalan dunia tetaplah hidup

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14.Luka

 

Hanya seuntai kata

Hanya secarik kertas

Hanya sepenggal kisah

Hanya satu sakit hati

 

Bukan waktu yang salah

Bukan dirimu yang salah

Bukan pula aku yang salah

Hanya saja ego kita yang membuat kita harus berpisah

 

Aku tidak benci pertemuan

Aku hanya benci perpisahan

Aku tidak benci dirimu

Aku hanya benci luka yang kau buat

 

Aku mengiklaskan

Namun aku tidak bisa melupakan

Goodbye dear

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15. Kamu

 

Tuhan tidak diam

Dia melihat kita sangat dalam

Tuhan tidak tuli

 Dia mendengar lebih jeli

 

Bukan sebuah misteri

Hanya sebuah luka hati

Bukan sebuah pertemuan

Hanya sebuah perpisahan

 

Kau yang menginginkannya kembali

Dan aku yang menginginkanmu tetap di sini

Aku bukan orang yang sangat berarti

Aku hanya seseorang yang dijadikan pelampiasan saat dia pergi

 

Jahat memang

Namun aku ikhlas

Asal kamu bahagia

 

 

 

 

 Tema: Alam

 

1.Alam

 

Gemericik air

Indah mengalir

Di sungai jernih

Ikan berenang sungguh ramai

 

Suara alam menyatu dengan suara hati

Suara burung menyatu dengan suara dari dalam diri

Air yang tenang

Kamu yang ku kenang

 

Indah membuat terkesima

Indah membuat tak ingin lupa

Indah membuat selalu ingin ada

Indah membuatku nyaman

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Dunia senja

 

Senja yang penuh warna

Dihiasi rembulan yang indah

Senyumanmu yang rupawan

Dihiasi bibir yang menawan

 

Bukan warna hitam

Namun warna yang beragam

Tidak sendiri

Namun dengan banyak orang lagi

 

Indahnya dunia

Indahnya hari

Indahnya lautan

Indahnya pantai

 

 

 

 

 


 

3. Lautan biru

 

Dunia senja

Ujaran nestapa

Dunia hampa

Sautan ombak

 

Lautan biru

Direlung senja bersamamu

Hasratku tertuang

Jiwaku serasa melayang

 

Hijaunya daun

Birunya laut

Merahnya darah

Oranyenya senja

 

 

 

 

4. Malam sunyi

 

Dibalik tumpukan buku

Dibalik rak buku

Disitu ada aku

Dibalik itu ada kamu

 

Dimalam yang sunyi

Aku duduk menepi

Dimalam yang gulita

Aku bergembira

 

Dimataku terlintas namamu

Dibenakku terlintas raut wajahmu

Indah menyatu dengan alam

Indah menyatu dengan perlahan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5. Pandanganku

 

Awannya putih

Langitnya biru

Aku disini

Sedang bersama

 

Bajunya hitam pekat

Jilbabnya merah merona

Kulitnya putih bersih

Diselimuti hati yang suci

 

Bajunya biru bagaikan langit

Kulitnya coklat mempesona

Rambutnya hitam pekat

Memancarkan aura keindahan

 

 

 

 6. Hujan

 

Ditengah lapangan yang ramai

Diselimuti awan hujan rintik

Seperti menyatu dengan alam

Seperti menyatu dengan dia

 

Aku merenung menatap langit

Aku merenung teringat senyumnya lagi

Indah betapa indah

Indah tak terungkap

 

Hujan deraspun menerpa

Daun menjadi basah

Langitpun sedang murung

Murung karena merenung

 

 

 

7. Mentari

 

Mentari yang tertutup awan putih

Mentari yang berseri-seri

Mentari yang muncul di pagi hari

Mentari yang menerangi bumi

 

Wajah yang tampak bahagia

Wajah yang tampak cantik jelita

Wajah yang tampak mempesona

Membuat orang tergila-gila

 

Air mengalir begitu deras

Angin menghembus begitu kencang

Mentari bersinar begitu terang

Sungguh pemandangan yang menakjubkan

 

 

 

 

 

8. Sampan perahu

 

Duduk disampan perahu

Perahu bergerak mengikuti air

Disini aku merenung takjub

Takjub atas kuasa ilahi

 

Menghirup sejuk dalam lamunan

Hijaunya rerumputan di tepi kolam

Merdu suara gemericik air

Tat kalaku tersadar ini hanyalah mimpi

 

 

 

 

9. Taman

 

Indahnya mawar namun berduri

Indahnya tulip berwarna putih

Meja dan kursi menjadi pelengkap

Disini aku terbiasa merenung dan meratap

 

Bukan birunya lautan

Bukan putihnya awan

Bukan pula rimbunnya pegunungan

Hanya saja indah dan sejuknya taman

 

  

10.Dasar laut

 

Indahnya terumbu karang

Indahnya warna warni ikan

Indahnya air dan kehidupan

Indahnya dasar lautan

 

Hijaunya rumput laut

Merahnya kepiting rebung

Birunya air laut

Memberikan indah tak terlupa bagiku

 

 

 

 

11. Pantai

 

Ombak yang terombang-ambing

Dahan bergoyang tertiup angin

Indah tak terucap

Indah tak bertuan

 

Duduk ditepian pantai

Berdua bersantai

Terasa sungguh damai

Damai terasa di dalam diri

 

Langit biru diselimuti awan putih

Di tengah keramaianku berseri-seri

Banyak orang berseru gemuruh ramai

Sungguh indahnya tepian pantai

 

 

12. Sungai

Airnya jernih

Bebatuan kerikil

Hijaunya daun terurai

Disini aku di tepi sungai

 

Awannya putih langitnya biru

Tersungkur manis dipaha mu

Hitam pekat indah baju mu

Menatap langit indah yang biru

 

Kulit yang putih nampak terang

Nampak terang di dalam air

Air yang jernih terang benderang

Seperti sedang di alam mimpi

 


 

13. Mawar

 

Merahnya berani

Tangkainya berduri

Hijau daunnya

Bunga mawar namanya

 

Harum baunya

Disebut bunga lambang cinta

Tak terkira indahnya

Indah disaat mekarnya

 

 

 


14. Bersatu dengan alam

 

Duduk bersantai riang

Duduk di tepian nestapa

Duduk bersantai dengan tenang

Angin kencang menerpa

 

Langitnya terang benderang

Hatinya sungguh tenang

Diiringi lagu yang riang

Tak terhingga betapaku senang

 

Aku menatap dalam diam

Aku menatap sungguh dalam

Aku menatap kepada alam

Aku dan ragaku bersatu dengan alam

 

 

15. Bunga

 

Di balik kaca

Di depan rumah

Di halaman depan

Kulihat indahnya bunga

 

Ada mawar

Ada kamboja

Ada melati

Ada tulip

 

Berbagai bunga

Indah tak terucap

Berbagai warna

Indah tak terkira

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tema: Cinta dan Kebahagiaan

 

1. Lelaki hebat

 

Lahir dari bayi kecil

Lahir dari sosok ibu

Lahir di suatu hari

Disitu lahirnya dirimu

 

Lelaki tangguh

Lelaki perkasa

Lelaki santun

Lelaki sopan

 

Hanya tercipta untukku

Cinta yang membuat kita bersatu

Dikuatkan dengan restu

Dikuatkan dengan cinta aku dan kamu

 

 

 

2. Hidup

 

Seorang anak lahir dengan suka cita

Seorang anak lahir dengan cinta

Seorang anak lahir dengan impian

Rupanya menawan

 

Hari berlalu dengan riang

Tak ada lara menerpa

Hari berlalu dengan senang

Tak ada sedih menghampirinya

 

 

3. Ayah

 

Gagah seperti elang

Kuat seperti kuda

Lembut seperti kapas

Dialah sosok ayah

 

Tangguh dalam menghadapi hidup

Selalu menjagaku

Kerja keras dalam mencari nafkah

Memberiku kebahagiaan

 


4. Jodoh

 

Semerbak harum mawar

Semilir angin mengalun

Tak terasa betapa indah

Hidup yang mengalun

 

Bukan seribu kisah

Hanya satu cerita

Ku yang temukan dia

Di balik suramnya dunia

 

Bukan tuhan

Bukan pula penguasa

Hanya orang biasa

Dia jodoh yang kucinta

 

 

 5. Indahnya hidup

 

Awannya putih langitnya biru

Aku di sini bersama dirimu

Menatap langit yang indah sedu

Tak terasa angin berlalu

 

Bunga mawar lambang cinta

Air dan tanah lambang kehidupan

Hidup indah tak terkira

Hidup indah bersama dirinya

 


6. Mencinta

 

Hati yang damai

Hati yang suci

Hati yang mencintai

 

Tak peduli seberapa kasar

Tak peduli seberapa keras

Yang kutahu kumencinta

 

 

 


7. Hati yang terakhir

 

Lelaki yang  ku nanti

Hati yang ku ganti

Waktu yang berbeda

Cinta yang sama

 

Tak ingin berganti

Tak ingin berpaling

Kasih yang akan hadir

Bahagia yang akan menanti

 

Diawali dengan kesedihan

Diakhiri dengan kebahagiaan

 

 

 

 8. Bahagia

 

Hidup bersamamu adalah bahagia tak terduga

Hidup bersamamu adalah bahagia tak terlupa

Hidup bersamamu adalah bahagia yang setia

 

Kebahagian yang sederhana

Namun sangat berharga

 

 

9. Bersama

 

Selalu bahagia

Tak ada kata terluka

Selalu bersama

Tak ada kata perpisahan

 

Menghirup rindu

Duduk dipangkuanmu

Bintang malam yang indah

Cerahnya langit seperti hati dan raga

 

10. Apakah ini cinta?

 

Hati yang berbunga

Senyum yang tertera

Jiwa yang bahagia

 

Tak ingin melupa

Rindu selalu menerpa

Aku yang bertanya-tanya

Apakah ini cinta?






Biodata Penulis

 

Yasmin Nurul Anggini adalah salah seorang siswa di SMA N 1 Cianjur yang duduk di kelas X. Dia adalah seorang siswa yang memiliki kreativitas dalam dirinya sebagai seorang pengarang baik itu pengarang puisi,cerpen,dan lain sebagainya. Yasmin senang menuangkan isi hatinya dengan kalimat-kalimat yang indah. Kesehariannya yaitu belajar,mengerjakan tugas baik itu tugas pelajaran maupun bukan. Yasmin memiliki banyak mimpi dan cita-cita ya salah satunya sebagai penulis. Dia beralamatkan di Cianjur,Jawa Barat.

 

Dia menyukai tempat yang tenang seperti taman dan pedesaan. Sesuai di fotonya ia sedang bersantai di sebuah villa yang indah dan tenang. Yasmin adalah seorang introvert yang menyukai ketenangan sudah jelas tergambar difoto itu. Bila ingin menghubungi Yasmin silahkan cek ig nya @yasminna25 atau Gmail nya yaitu yn204276@gmail.com  Terimakasih.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Senin, 28 September 2020

Apologie

 "Kak.. Kakak mau ke mana? Kakak tidak mau makan terlebih dahulu denganku?" tanya seorang gadis manis yang memiliki manik biru langit indah pelan ada seorang  pemuda lain manik merah . Sang pemuda manik biru sudah duduk manis di meja makan menunggu kakaknya bergabung. "Tidak, kau saja Fann. Aku ada urusan diluar," jawab sang kakak acuh tanpa memikirkan bagaimana perasaan pemuda manis tadi dan berjalan menuju pintu lalu memakai sepatu. Mendengar hal itu hatinya terasa remuk, padahal ia sudah bersusah payah membuatkan makanan kesukaan sang kakak tapi kakaknya malah membuat seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Manik biru langitnya berlinang menahan air liquid yang akan jatuh pada pipinya yang gembul. "Begitu ya, kalau begitu hati-hati di jalan dan jangan pulang larut malam, Kak," lirih pemuda manis itu dengan suara bergetar. Sang kakak yang memang tidak peduli hanya bergumam 'Hn' dan berlalu. Setelah bayangan kakaknya sudah tidak terlihat, tangisnya pun pecah terdengar memilukan. Teriakan nyaring dan bunyi pukulan jelas terdengar.


Jumat, 25 September 2020

Dilla

Kerusuhan 8 tahun lalu di pasar.

Sore hari di tahun 2011 umurku 8 tahun, suasana pasar ramai seperti biasa. Sekitar jam tiga sore, awalnya aku  jalan sekitaran pasar bareng temen-temen. Disini aku punya satu circle pertemanan yang isinya anak laki semua dan aku satu satunya perempuan di circle ini. Kita udah deket dari kecil jadi ya udah biasa aja sih. Waktu itu kita baru beres main dan kita laper jadi ke pasar ujung buat beli jajanan. Di depan warung kita jajan ada ODGJ emang udah terkenal di pasar salah satu ODGJ ini, dia perempuan btw. Salah satu temen kita si H ngeliatin terus ODGJ, lah kita juga gatau kenapa. Terus tiba tiba si H ini bilang ke kita dia pengen ngerjain orang. Nah si R ada pemikiran jahil buat mengusik ODGJ yang lagi berkegiatan. Sebenernya aku sempet bilang ngapain sih mending makan aja gaada kerjaan banget ngejahilin kan. Tapi yang lain tuh pada setuju noh sama ide si H, otomatis semuanya liat ke aku. Akhirnya ya mau gamau waktu itu karena semua setuju sama ide dari salah satu temen kita ini (emang gila banget kita setuju sama hal bodoh:' terutama aku sih ).

Dengarkan Angin Bernyanyi

 

Dengarkan Angin Bernyanyi

Oleh : Syahdan

 

·       Genre : Fiksi

·       Premis : Namanya Raga. Mahasiswa tingkat akhir. Ia cenderung datar dan tenang. Walapun begitu, Raga bukanlah pria yang kaku ataupun sombong. Itu memang sifatnya sejak dulu. Dibalik pribadinya yang tenang, Raga menyimpan sebuah cerita. Cerita tentang masa mudanya yang pelik.

Memupuk Karakter


Senin, 21 September 2020

Alleta Quenby


PROLOG

Hello Alleta Quenby

Alleta kelahiran Bandung, 13 Oktober 2006. Alleta perempuan yang selalu belajar pada semesta. Renald adalah Kakak yang sudah banyak ikut berperan dalam kehidupan  Alleta. Sedari kecil Alleta sudah belajar banyak arti dan makna yang bisa di ambil dari apa yang dilihatnya di Alam semesta ini.

13 Month

Chapter I : September

 

28 September 2018.                                                                    

            Aku, 16 tahun, waktu itu sedang duduk di kursi halte bis sambil menatap langit. Sore ini  matahari seolah lelah menunjukkan diri. Awan-awan tebal menutupi langit bagaikan semut yang mengerubungi gula. Mendung. Seperti suasana hatiku saat ini. Burung-burung terlihat terbang membentuk formasi menuju ke arah utara.

           

Reinkarnasi

 Genre: Fiksi

Mandira ingin mengetahui dirinya siapa, sedang apa di dunia ini, dan mau menuju kemana. Pencarian ini membawanya ke beberapa tempat dengan waktu yang berbeda. Pada akhirnya Mandira berjumpa dengan dirinya. 

 Outline

  1.  Sendiri (Mandira selalu merasa sendiri, merasakan kesunyian yang pekat melingkupinya, dan hampir tidak bahagia)
  2. Puasa (Mandira menjalankan pensucian badan agar dapat mensucikan batin sehingga bisa berjumpa dengan siapa dirinya)
  3. Pertemuan (Mandira bertemu seorang Rusia, Vetta  Vyatcheslavonva yang membantunya mengenal raga)
  4. Vipassana (Mandira bersama Vetta mengikuti kegiatan meditasi)
  5. Perjalanan (Mandira berjumpa Badraloka, seorang biksuni)
  6. Jejak (Mandira melihat jejak dirinya di kerajaan Sriwijaya)
  7. Angkor Wat (Mandira bersua dirinya di Kamboja)
  8. Angin (Badraloka adalah Mandira)


Bangunan yang dijadikan Ikon Khas Cianjur

Bumi Ageung Cianjur Sebagai Pewarisan Nilai Kepahlawanan Bagi Generasi Muda Abad Ke-21

  Bumi Ageung artinya"rumah besar"yang berada di daerah Cikidang, Cianjur. Rumah milik Bupati Cianjur ke-10,yang menjabat pada periode 1862-1910(48 tahun). Rumah bernuansa vintage itu dibangun pada tahun 1886 sebagai rumah peristirahatannya. Pada tahun 1910 Bumi Ageung diwariskan kepada putrinya, yakni Raden Ayu Tjitjih Wiarsih.Terlihat seperti rumah biasa, tetapi Bumi Ageung adalah salah satu cagar budaya dan bangunan yang bersejarah di Kota Cianjur. Bumi Ageung yang terletak dihimpit oleh pertokoan ini menjadi salah satu saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia di Cianjur untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaanya. Bumi Ageung Cikidang Cianjur memliki peranan besar dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia,salah satunya ketika masa pendudukan Jepang, Di rumah milik Bupati Cianjur ke-10 Raden Aria Adipati Prawiradiredja II ini, pertemuan para pejuang kemerdekaan dilakukan.

Minggu, 20 September 2020

Kumpulan Puisi

Gendre : Fiksi

Nama : Siska Haunan Nabila

Kelas : X IPA 8


“Mentari”

Karya: Siska Haunan Nabila

Mentari nan agung semesta

Yang terlihat sekasat mata

Bak cerita,

Yang tak terukir oleh logika

Wahai pencipta

Kekagumanku sulit dipendam,

sulit diucapkan

Hingga saat ini

Pesonamu belum mampu kuurai


Duhai penerus bangsa

Engkau begitu merusuk hati

Hingga menyudutkan alam semesta

Lupa akan Tuhan, yang telah menciptakan

Mengapa tuhan menciptakan dua mata?

Tatkala memandang sebelah mata

Mereka tak sadar akan suatu hal

Tuhan menciptakan mata untuk memandang dunia.



“Tuhan, sebagai penolongku”

Karya: Siska Haunan Nabila

Tuhan...

 

The Genius (Rifki M. B)

Nama : Rifki M. Bintang

Judul : The Genius

Genre : Fiksi, Fantasi Ilmiah

THE GENIUS

Teng...teng...teng... Awal tahun ajaran 2020 di Udarana High School telah tiba.
Kai merupakan siswa baru dari kelas 10/7 tersebut, justru tidak menyukai sekolahnya karena sistem yang diterapkan oleh Direktur Sekolah. Memang, sistem tersebut mendapat pro dan kontra dari setiap siswanya. Rata-rata pandangan tersebut muncul dari kelas 10/7 karena provokasi yang bermunculan bahwa mereka terasa disisihkan di sekolah tersebut. Kelas 10/7 tersebut terkenal akan siswa-siswanya yang sering membuat ulah. Banyak sekali karakteristik berbeda beda yang ada di Udarana High School itu, hal yang menarik dari sistem yang dinamakan Wall Class atau Penyekatan Kelas ialah terdapat 7 kelas dan 1 kelas tambahan eksklusif atau biasa disebut The Genius. Siswa yang termasuk The Genius tersebut bebas melakukan apapun yang diinginkannya dan mendapatkan suatu keistimewaan serta pelayanan yang difasilitasi dari sekolah. Untuk menjadi bagian dari kelas itu, seluruh siswa kelas 10 akan melakukan ujian penempatan dimana ujian tersebut dilakukan sekitar pertengahan semester pertama. 
Alasan Kai membenci sekolah tersebut karena kakaknya Han telah menghilang kurang lebih 1 tahun terakhir, tujuan ia bersekolah disana karena ingin mencari tahu apa yang terjadi dan penyebab hilangnya Han. Kai dan Han berbanding terbalik, Han ialah orang yang optimis, pandai serta bijaksana dalam mengambil keputusan. Han juga merupakan salah satu siswa kelas The Genius. Memang Han ini selalu mewakili Udarana High School dalam olimpiade diluar, pantas saja ia merupakan siswa kelas 10/1 dulunya sehingga ia juga dibanggakan di sekolahnya tersebut. Kai meyakini bahwa dalam The Genius kelas ada yang tidak beres, entah mengapa ia pun selalu curiga bahwa penyebab kakaknya hilang berkaitan dengan The Genius.

ARLIERIN - Bintang fauziah

Kerangka 
Judul    : ARLIERIN (sementara)
Gendre : Fiksi/Teen
1. Prolog
2. SMA Angkasa

PROLOG

Hidup dalam perasaan sunyi ditemani dengan derasnya air hujan di malam gelap, yang membuat rindu akan kehadiran seseorang yang membuat hidup menjadi berwarna. Setelah mengisi hari-hari bersama sangat lama, dia mendadak pergi hilang begitu saja tidak ada kabar yang membuat sosok Liera merasa kesepian dan membuatnya berubah.

Drrsss. Suara hujan yang bergemuruh.

“Gue minta maaf ya Ra, gue harus pergi.”

“Kenapa minta maaf? Emang lo mau pergi kemana?”

Rein pun meninggalkan Liera sendiri di Halte Bus, tanpa menjawab pertanyaan Liera. Liera mencoba untuk menahan emosi dan tidak menangis, tapi apa daya Liera tidak sanggup untuk menahannya. Liera pun sangat kesal sehingga ia berteriak sangat kencang.

“Aaaahhhhhhhhh.”

Terikan yang sangat keras membuat Liera merasakan sedikit tenang, namun tidak bisa untuk menghentikannya.

Begitu banyak lika liku dalam kisah mereka yang membuat Liera harus merelakan kepergiannya, walaupun dia tahu dampak akhirnya jika mereka bersama yang pada akhirnya akan terluka dan akan di pisahkan dengan waktu dan jarak yang membuat Liera tidak bisa melupakan dia, dan selalu ia rindukan

***

Inez's Outline

 

Inez’s Outline

Genre : fiksi, fiksi remaja

Judul: Belum Ditentukan

Oleh: Inez Nismara Fauziyah

 

Kerangka :

Syifa, seseorang yang memiliki segudang mimpi. Salah satunya, kuliah dengan beasiswa di Kairo, Mesir. Namun, terhalang oleh materi. Semasa sekolah menengah pertama, ia selalu dibully. Baik lisan maupun fisik. Oleh teman-temannya, guru, bahkan paman bibinya. Ia sempat berpikir untuk menyerah pada hidupnya, dan pergi selamanya. Tapi ia tersadar, itu percuma, bodoh, dan berdosa. Ia mulai bangkit, ia taruh kayu ke dalam perapian, membakar semangatnya. Tekad dan semangat nya yang berapi-api itu berhasil membawa dia ke Kairo dan meraih mimpi-mimpi lainnya.

1. Latar belakangnya

2. Madrasah tsanawiyah: dihina karna masuk Mts, tak punya teman, mulai belajar Bahasa Arab dan menghafal Al-Quran

3.Teman baru: Namanya Delisa, murid pindahan dari Jawa. Berasal dari keluarga kaya, baik, dermawan, sahabat Syifa.

4. Harus pergi: sebelum kenaikan kelas 7 menuju kelas 8, delisa pindah. Hal itu karena dia ikut orangtuanya yang pindah tugas ke Aceh. Syifa kesepian lagi.

5. Kembalinya Rina: Rina kembali menjadi murid baru di kelas 8 dan akan membuli Syifa secara halus(play victim). Syifa mengenalnya di Madrasah Diniyah.

6.Madrasah Aliyah: direndahkan kembali, karna tidak masuk SMA atau SMK seperti teman-nya yang lain. Rina, dia lagi. Sepertinya Sifa mengalami mimpi buruk yang panjang.

7. Pahlawan: Kak Daris yang 1 tahun lebih tua dari Syifa menolong Syifa, ketida hendak dibully oleh Rina.

8. salah target: minuman yang diberikan Rina untuk Syifa malah diminum Kak Daris.

9. Ingin pergi: setelah Kak daris Lulus, tak adalagi yang melindungi Syifa. Di kelas 12 ini Syifa merasa hidupnya benar-kacau dan hampa. Seolah Sang Pencipta Tak berpihak padanya . Syifa berniat bumuh diri, tapi takjadi dilakukan. Ia tersadar, bahwa itu hal bodoh dan dosa.

10. Teman lama: setelah 2 bulan di kelas 12, dengan bully-an Rina... Delima Kembali dari Aceh. Melindunngi Syifa hingga kelulusan.

11. Kejutan di Kairo: Syifa berhasil mendapat beasiswa ke Kairo. Dia lebih terkejut lagi ketika tau Kak Daris sekolah di sini juga. Setahu dia, Kak Daris Berkuliah ke Singapur.

12.Kabar Ambigu: beberapa semester berlalu. Hari itu Syifa memdapat kabar dari temannya di Indonesia bahwa Kak Daris meninggal, setelah 6 bulan koma. Padahal beberapa hari yang lalu Kak Daris pulang Ke Indonesia untuk berlibur bersama keluarganya. (sedang libur semester)

13. Kenyataan pahit: seminggu setelah kabar itu, Kak Daris kembali ke Kairo dan memjelaskannya. Bahwa selama ini, yang ada diKairo adalah Faris, kembaran Daris(Daris and Faris pov)

14. Kelulusan dan Pernyataan Faris; setelah keduanya lulus, faris menyatakan perasaannya pada Syifa.

15. Pulang ke Indonesia dan pengakuan Rubah

Rani yang mengetahui kepulangan Syifa, memiliki rencana untuk kembali membunuh Syifa. Rani mengajak jalan Syifa, dan akan mendorongnya ke tengah jalan. Tak disangka, dia yang terpeleset, dan jatuh di tengah jalan. Syifa menolongnya. Rani terharu dan sadar. Ia menjelaskan mengapa ia begitu membenci Syifa.

16.

setelah meminta restu, perniikahan Faris & Syifa pun berlangsung. Perlahan, satu persatu mimpi Syifa terwujud. Faris, yang membawa Syifa bahagia dunia dan aakhirat.

Sabtu, 19 September 2020

SAGANTARA -Deninda Supmiati Salsabila

Genre : Fiksi

Prolog

"Lepas! Gue gamau ikut sama lo!"

Saga yang sedang berjalan kearah parkiran dibuat salah fokus dengan pemandangan yang tak jauh dari sana. Di depan gerbang sekolah, terlihat ada seorang gadis yang sedang berdebat dengan cowok yang sepertinya sedang memaksa gadis itu untuk ikut dengannya. Gadis itu terlihat mengenakan seragam SMA Garuda, sudah dapat dipastikan bahwa gadis itu satu sekolah dengannya. Posisi gadis itu membelakangi Saga sehingga Saga tidak bisa melihat wajahnya. Saga melihat sekitar, suasana di sekolah saat ini sudah sepi, semua murid sudah pulang sekitar 15 menit yang lalu.

Saga mengabaikannya, ia tidak akan ikut campur dan tidak terlalu perduli dengan urusan orang lain. Tapi saat matanya tidak sengaja melihat pergelangan tangannya, Saga seperti tidak asing saat melihat gelang berwarna hitam dengan gantungan berbentuk bulan itu. Matanya membulat saat dia baru menyadari sesuatu.

Gelang itu.. 

"Shit..."

Saga dengan cepat berlari menuju gerbang sekolah dimana gadis itu berada.

Saga sempat melihat wajah gadis itu dan benar dugaannya, gadis itu adalah Divara Vealza Ravella dan cowok brengsek dihadapan gadis itu adalah Revandra Aldo Pamungkas.

Rahangnya mengeras dan tatapannya berubah tajam saat Revan berusaha menyeret Divara dengan paksa.

Bugh!

Revan tersungkur saat Saga memukulnya. Pria itu bangkit sembari meringis karena sudut bibirnya mengeluarkan darah segar. Revan beralih menatap tajam orang yang memukulnya itu. Divara terkejut, refleks ia menutup mulutnya dengan kedua tangan saat melihat ujung bibir Revan berdarah dan sobek.

"Lo-" belum sempat Revan melanjutkan perkataannya, Saga kembali memukul Revan seperti orang kesetanan. Bisa-bisanya cowok brengsek ini membuat Divara menangis. Ia tidak akan tinggal diam jika sampai ada yang membuat Divara menangis.

"Gue udah pernah peringatin lo, jangan pernah munculin diri lagi anjing!" Ucap Saga membabi buta, dia terus menghabisi Revan tanpa ampun meskipun lawannya ini sudah tersukur tak berdaya.

Bugh!

Bugh!

"UDAH! GUE MOHON UDAH! Gue ta-takut.." Saga berhenti saat mendengar suara rintihan gadis dibelakangnya ini. Sial, pasti gadis ini sangat ketakutan sekarang. Buru-buru Saga berdiri, membalikan badannya dan berjalan menghampiri gadis yang sedang menangis sembari menutup matanya ini.

Saga menarik Divara kedalam pelukannya. Gadis itu terkejut saat tiba-tiba ada yang memeluknya, Divara kemudian mencoba melepas pelukan Saga namun Saga malah semakin mengeratkan pelukannya, mengelus puncak kepala Divara seakan menenangkannya.

Saga melepas pelukannya dan beralih mengusap wajah Divara, menghapus air mata yang masih terus berjatuhan "Jangan nangis."

"Lo siapa? Lo bukan orang jahat kan?!" Tanya Divara penuh selidik. Gadis itu mendorong Saga dan berjalan mundur lalu mengusap kasar air matanya.

Saga terkekeh geli mendengarnya. Kalo dia orang jahat, terus untuk apa tadi dia menolong Divara dan repot-repot menghabisi Revan?

"Seragam gue dan lo sama. Kalo gue macem-macem, lo bisa cari gue dengan mudah disekolah. Lo tanya sama semua anak Garuda, mereka tau gue." Sombongnya.

Saga tersenyum manis lalu menyodorkan tangannya "Gue Sagantara Langit Alzeran, Ketua geng Xavier. Lo bisa panggil gue Saga"

Divara membulatkan matanya sempurna. Ketua geng Xavier? Dengan rasa takut, gadis itu melangkah maju mendekati Saga dan menerima uluran tangannya. "Divara Vealza Ravella, panggil aja Vara. Btw thanks udah nolongin gue tadi" Divara buru-buru melepaskan tangannya dan langsung pergi menjauh meninggalkan Saga. Namun dengan cepat Saga menahannya.

"Lo mau balik kan? Gue anter" ajak Saga ramah. Vara dengan cepat menggeleng

"Gausah gue na-"

"Gue ga nerima penolakan. Lo tunggu disini, gue bawa motor diparkiran dulu. Inget tetep disini jangan kemana-mana." 

Saga berlari menuju parkiran dimana motornya disimpan lalu dengan cepat menjalankan motornya menuju Divara menunggu.

"Naik" Saga memberhentikan motornya tepat didepan Divara lalu membuka kaca helmnya. Wajah gadis itu tampak begitu ragu dan takut.

"Gue gaakan macem-macem sama lo, Va. Gue cuma mau nganter lo balik"

Divara menatap Saga lekat-lekat, tidak ada raut kebohongan didalam matanya. Akhirnya Divara mengangguk dan mulai menaiki motor. 

Saga tertegun saat Divara melingkarkan tangannya diperut Saga, namun setelahnya Saga tersenyum dibalik helm full facenya. 

Saga akhirnya menancapkan gasnya pergi menjauh meninggalkan sekolahnya.



















Putra Muhamad Wiradirja

Genre : Fiksi

Judul : Falsafah Remaja Futuristis

 

Kerangka :

Semesta kini sedang diuji. Separuh populasi manusia punah seketika. Mentari pagi yang harusnya menyinari bumi, tetapi kini terhalang oleh pandemi. Namun, seluruh ilmuwan bahkan para remaja diseluruh bangsa turut berjuang untuk menghentikan makhluk kecil tak kasat mata ini. Sama halnya dengan kelima remaja asal Indonesia dari berbagai daerah yang berpikir secara futuristis berkumpul membangun aspirasi serta solusi untuk menghentikan pandemi. Bagja, Arthur, Beta, Ida Ayu Caya Dharmesta, Dharma, dan Annchi berkumpul kembali setelah lama tidak bertemu. Pertemuan ini merupakan pertemuan kedua mereka setelah beberapa waktu lalu menghadiri acara tingkat nasional sebagai perwakilan disetiap SMA-nya. Dan pada akhirnya, mereka harus menghadapi segala rintangannya.

 

Bab 1 (Tak kenal maka tak sayang) :

Pengenalan kelima tokoh dalam cerita ini, yaitu Bagja, Arthur, Beta, Ida Ayu Caya Dharmesta, Dharma, dan Annchi yang memiliki karakter, sifat, dan budaya yang berbeda beda.

 

Bab 2 (2020) :

Keadaan dunia dikehidupan pandemi yang semakin memburuk. Bahkan, separuh populasi manusia, hewan, dan tumbuhan punah seketika. Walaupun vaksin dari pandemi ini sudah ditemukan, tetapi hal tersebut tidak berpengaruh apapun. Lalu, seluruh ilmuwan dan aspek pendukung lainnya sudah ikut berjuang semaksimal mungkin.

 

Bab 3 (Stigma yang ditolak) :

Ada beberapa aspirasi dari kelima tokoh ini, akan tetapi hal tersebut ditolak secara mentah-mentah oleh para ahli. Karena mereka menganggap itu hanya candaan semata.

 

Bab 4 (Tetap berjuang walau dianggap sebelah mata) :

Mereka berlima tetap berjuang dalam mengembalikan keadaan bumi seperti semula. Mencari sebuah jalan keluar atau solusi menghentikan pandemi yang semakin membeludak.

 

Bab 5 (Tak ada pilihan lain) :

Pada akhirnya seluruh dunia tertuju pada mereka berlima dan semua aspek yang menolak mereka kini berbalik arah menjadi sebuah bentuk dukungan yang luar biasa.

 

Bab 6 (Bumi yang tak layak dihuni) :

Pindahnya umat manusia ke planet yang tak terduga.

 

Bab 7 (Fantasi) :

Ternyata ini hanyalah mimpi di 2020. Ketika melihat kalender, 2021 telah tiba dan pandemi ini pun sudah tiada.


Outline, Naufal Fajar G

Genre : fiksi
Judul :13 Month
Kerangka : Tentang Elio, seorang pemuda yang ingin memahami arti kehidupan. Namun dengan penyakit yang ia derita, bisakah ia mencapai tujuannya?

Konten
1. Menceritakan latar belakang tokoh.
2. Awal mula mengidap penyaki.
3. Bagaimana Elio menjalani hari-hari pertamannya mengidap penyakit.
4. Elio mulai putus asa dan kehilangan semangat hidup.
5. Di sekolah, ia mendapat tugas untuk mencari satu sahabat pena dari luar daerahnya menggunakan cara surat-menyurat.
7. Elio mendapatkan sahabat pena dan langsung bersahabat baik dengannya. Kemudian ia memutuskan untuk menjadikan sahabat pena tersebut sebagai tempat curhat akan segala keluh kesahnya.
8. Setelah menuangkan segala keluh kesahnya, Elio mulai mengerti dan menerima takdirnya dan bertekad melakukan hal baik di beberapa bulan sisa hidupnya.
9. Ia pergi dengan tenang dan meninggalkan banyak kesan indah ke orang-orang disekitarnya.
 
 

1.

Kumpulan puisi aku dan bumi

Tema: Kesedihan   1.Rindu   Dikala fajar menyingsing Dikala burung bernyanyi Desiran daun tertiup angin Desiran rindu menjadi tangis   Burun...